Baronda Maluku | Maluku Baronda

Informasi Wisata Khususnya di Provinsi Maluku dan Maluku Utara

Friday, May 30, 2014

Ritual Sigofi Ngolo - Pembersihan Laut Dari Roh Buruk

Sigofi Ngolo: Ritual Pembersihan Laut Dari Roh Buruk
sumber foto http://www.indonesia.travel
Sigofi Ngolo merupakan penanda pembuka event Festival Teluk Jailolo 2014. Iring-iringan kapal yang sudah dihiasi secantik mungkin, disertai musik perkusi yang bergerak sejak pagi dari Teluk Jailolo menuju pulau Babua yang diangggap keramat. Kapal-kapal motor yang ikut serta dalam ritual ini sering disebut kora-kora oleh warga setempat.

Sembilan kapal kora-kora serentak berlayar menuju pulau Babua untuk berziarah makam. Kapal inti membawa sesajian dan bunga untuk diletakan di makam keramat yang berada di pulau Babua. Kapal inti memimpin didepan sedangkan kapal-kapal yang lain mengikuti dari belakang. Setibanya di sana semua perahu memutari pulau tersebut sebanyak tiga kali. Setelah putaran yang ketiga kapal inti yang berisi pemuka adat akan menabur bunga tepat dipinggir pulau tersebut.

Sigofi Ngolo: Ritual Pembersihan Laut Dari Roh Buruk
(Babua Islands) sumber foto https://www.flickr.com/photos/tatakimo
Ritual ini sering juga disebut sebagai ritual bersih laut, namun bukan membersihkan laut dari sampah. Melainkan membersihkan laut dari segala niat buruk, dan meminta izin kepada "penguasa laut" untuk memulai event dengan niat yang baik dan tulus.

Tak mau ketinggalan empat kerajaan yang berada di Maluku Utara: Ternate, Tidore, Jailolo, dan Bacan mengirimkan perwakilannya untuk ikut serta dalam ritual ini. Tidak hanya itu, berbagai perwakilan masyarakarat dan juga wisatawan yang ingin merasakan pengalaman batin proses sakral ini.

Ritual adat Sigofi Ngolo diadakan rutin setiap akan digelar Festival Teluk Jailolo. Pastikan Anda ikut serta dalam ritual adat yang sakral ini dengan datang langsung ke Jailolo. Bukan hanya ritual adat dan pesta rakyat yang dapat dilihat namun juga berbagai tarian, budaya, dan hasil bumi. #jelajahijailolo #AyoKeMaluku




referensi
indonesia.travel.id
marischkaprudence.blogspot.com

Thursday, May 29, 2014

Hari ini Festival Teluk Jailolo Ke-6 Resmi di Mulai

Hari ini Festival Teluk Jailolo Ke-6 Resmi di Mulai
source: jailolofest.com
Festival Teluk Jailolo merupakan sebuah pesta budaya dan pariwisata yang secara rutin diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah Halmahera Barat. Tujuan dari penyelenggaraan acara ini adalah untuk mempromosikan potensi pariwisata, kekayaan alam dan budaya, serta mengembangkan bisnis di wilayah Kabupaten Halmahera Barat. Event ini telah memasuki tahun ke enam dan akan berlangsung hari ini hingga tanggal 31 mei 2014.

Festival Teluk Jailolo kali ini bertemakan; Culture, People, Nature Of West Halmahera. Dengan promo tagline #jelajahijailolo.

Susunan acara pada Festival Teluk Jailolo 2014;


  • Sigofo Ngolo
    Sigofo Ngolo merupakan pananda pembuka Festival Teluk Jailolo, iring-iringan kapal yang dihiasi secantik mungkin, disertai musik perkusi akan bergerak sejak pagi hari dari Teluk Jailolo menuju pulau Babua yang dianggap keramat. Ritual ini juga biasa disebut sebagai ritual bersih laut, namun bukan membersihkan laut dari sampah, tetapi membersihkan laut dari segala niat jahat, dan meminta izin untuk memulai acara dengan niat yang baik dan tulus. 
  • Horom Toma Sasadu
    Horomo Toma Sasadu berasal dari isitilah Horom, yang artinya makan, Toma yang artinya di, dan Sasadu yang artinya rumah adat. Sasadu terdiri dari beberapa tiang kayu yang tidak berdinding dan beratapkan daun sagu. Dalam setahun makan di rumah adat (red; horom sasadu) digelar sebanyak dua kali, diantara bulan maret hingga bulan juni. Tidak perlu menunggu masa tanam dan masa panen karena pada Festival Teluk Jailolo 2014, semua peserta dan pengunjung dapat menikmati makan adat yang mengajarkan rasa bersyukur.
  • Gelar Makanan Khas Tradisional Maluku Utara
    Setiap penyelenggaran Festival Teluk Jailolo, acara ini merupakan primadona. Karena berbagai makanan khas Maluku Utara akan disajikan bagi para pengunjung, mulai dari hidangan pembuka hingga hidangan penutup. Bahkan akan juga disajikan makanan-makanan khas suku ada asli Halmahera Barat. Bekerja sama dengan Maharasa Team kelompok pecinta kuliner nusantara yang dipelopori oleh Chef Ragil Imam Wibowo dan Adzan Tri Budiman. Dan didukung juga oleh pembisnis kuliner seperti; Lisa Virgiano, Mei Batubara dan Helianti Najib, yang bekerja sama dengan Passion untuk mengembangkan dan melestarikan citarasa kuliner asli nusantara. 
  • Acara Puncak Sasadu On The Sea
    Acara ini bertempat pada sebuah panggung yang dibuat diatas laut, dibibir pantai Teluk Jailolo. Pagelaran seni bertajuk Sasadu On The Sea ini akan menghadirkan ratusan anak muda yang telah dilatih oleh Eko Supriyanto. Mereka akan mempertunjukan seni drama dan tari yang bebalut musik epic. Adegan-adegan dalam Sasadu On The Sea dijabarkan mempunyai makna, interpretasi, pesan, serta menjadi harapan dan inspirasi dalam meraih impian dan cita-cita bagi generasi muda serta seluruh masyarakat Halmahera Barat. Sasadu On The Sea juga merupakan cara yang paling ditunggu-tunggu dalam Festival Teluk Jailolo 2014.
  • Eksplorasi Burung Bidadari
    Burung Bidadari atau nama latinnya Semiotera Wallacii, termasuk dalam fauna yang sudah langka. Habitat burung ini terdapat di Halmahera Barat. Alfred Russel Wallace merupakan penemu dari burung ini. Menurut Wallace, keistimewaan burung ini adalah bentangan sayap burung bidadari yang jantan sangat indah ketika sedang merayu betina.
  • Scuba Diving
    Meski industri diving di Halmahera Barat bisa dikatakan masih sangat muda, akan tetapi Kabupaten ini memiliki lebih dari 20 dive sites yang hanya terdapat diseputaran Teluk Jailolo saja. Banyak biota laut yang unik bahkan tergolong langka menjadikan perairan Halmahera Barat sebagai rumah mereka.


Pada Festival Teluk Jailolo 2014 akan digelar International Underwater Photo Competition dengan total hadiah sebesar Rp. 144.000.000.00. Kontes ini dibagi menjadi 5 kategori, yaitu: Compact Standart, Compact Wide, Compact Macro, DSLR Wide dan DSLR Macro.

Ayo! datang dan biarkan diri Anda menjadi saksi atas keindahan dan kekayaan alam yang tersembunyi di Halmahera Barat. #jelajahijailolo #AyoKeMaluku


referensi
google.com
jailolofest.com
indonesia.travel.id



Monday, May 12, 2014

Masyarakat & Kebudayaan

No comments :
Masyarakat & Kebudayaan Maluku
source: barrykusuma


















Suku Bangsa Maluku didominasi oleh ras suku bangsa Melanesia Pasifik yang masih banyak berkerabat dengan Fiji, Tonga, dan beberapa bangsa kepulauan yang terbesar di kepulauan Samudra Pasifik. Banyak bukti kuat yang merujuk bahwa Maluku memiliki ikatan tradisi dengan bangsa-bangsa kepulauan Pasifik, seperti bahasa, lagu-lagu daerah, makanan, serta perangkat peralatan rumah tangga dan alat musik khas, contoh; Ukulele (yang terdapat pula dalam tradisi Hawaii).


Mereka umumnya memiliki kulit gelap, rambut ikal, kerangka tulang besar dan kuat, serta profil tubuh yang lebih atletis dibandingkan dengan suku-suku lain di Indonesia, dikarenakan mereka adalah suku kepulauan yang mana aktivitas laut seperti berlayar dan berenang merupakan kegiatan utama bagi kaum pria.

Sejak zaman dahulu di antara mereka yang sudah memiliki darah campuran dengan suku lain yaitu dengan bangsa Eropa (umumnya Belanda dan Portugis) serta Spanyol, kemudian Bangsa Arab sudah lazim mengingat daerah ini telah dikuasai bangsa asing selama 2.300 tahun dan melahirkan keturunan-keturunan baru, yang mana sudah bukan ras Melanesia murni lagi namun tetap mewarisi dan hidup dengan beradatkan gaya Melanesia-Alifuru.

Masyarakat & Kebudayaan Maluku
source: facebook/malukusaudarah














Karena adanya percampuran kebudayaan dan ras dengan orang Eropa dan Arab inilah maka Maluku merupakan satu-satunya wilayah Indonesia yang digolongkan sebagai daerah yang memiliki kaum Mestizo terbesar selain Timor Leste (Timor Leste, sekarang menjadi negara sendiri). Bahkan hingga sekarang banyak nama fam/mata ruma di Maluku yang berasal adat bangsa asing seperti;

Belanda(Van Afflen, Van Room, De Wanna, De Kock, Kniesmeijer, Gaspersz, Ramschie, Payer, Ziljstra, Van der Weden, dan lain-lain) serta Portugal (Da Costa, De Fretes, Que, Carlino, De Souza, De Carvalho, Pareira, Courbois, Frandescolli, dan lain-lain). Ditemukan pula fam/marga keturunan bangsa Spanyol (Olibiera, Diaz, De Jesus, Silvera, Rodriguez, dan lain-lain) serat fam-fam Arab yang langsung dari Hadramaut (Al-Kaff, Al-Katiri, Bachmid, Bahasoan, Al-Qadri;, Alaydrus, Assegaff, dan lain-lain). Cara penulisan fam/marga orang Ambon;/Maluku pun masih mengikuti dan disesuaikan dengan cara pembacaan ejaan asing seperti; Rieuwpassa (baca; Riupasa), Nikijuluw (baca; Nikiyulu), Louhenapessy (baca ;Lohenapesi), Kallaij (baca; Kalai), dan Akyuwen (baca; Akiwen).

Masyarakat & Kebudayaan Maluku
source: facebook/malukusatudarah
Sekarang ini, masyarakat Maluku tidak hanya terdapat di Indonesia saha melainkan tersebar di berbagai negara di dunia. Kebanyakan dari mereka hijrah keluar negeri disebabkan oleh; berbagai alasan. Salah satu sebab yang paling klasik adalah perpindahan besar-besaran masyarakat Maluku ke Eropa pada tahun 1950-an dan menetap di sana hingga sekarang. Alasan lainnya adalah untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik, menuntut ilmu, kawin-mengawin dengan bangsa lain, yang di kemudian hari menetap lalu memiliki generas-generasi Maluku baru di belahan bumi lain. Para ekspatriat Maluku ini dapat ditemukan dalam komunitas yang cukup besar serta terkonsentrasi di beberapa negara seperti Belanda (yang dianggap sebagai tanah air kedua oleh; orang Maluku selain tanah Maluku itu sendiri), Suriname dan Australia. Komunitas Maluku di wilayah lain di Indoensia dapat ditemui; di Medan, Palembang, Bandung, Jabodetabek, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Makassar, Kupang, Manado, Kalimantan Timur, Sorong, dan Jayapura. #AyoKeMaluku




referensi
wikipedia.com

Bahasa

Bahasa Orang Ambon
source: jailolofest.com

















Bahasa yang digunakan di Provinsi Maluku adalah bahasa Ambon, yang merupakan salah satu dari rumpun bahasa Melayu Timur yang dikenal sebagai bahasa dagang atau trade lengangue. Bahasa yang dipakai di Maluku terkhusus di Ambon; sedikit banyak telah dipengaruhi oleh bahasa-bahasa asing, bahasa-bahasa bangsa penjelajah yang pernah mendatangi, menyambangi, bahkan menduduki dan menajajah negeri;/tanah Maluku di masa lampau. Bangsa-bangsa itu ialah; Bangsa Spanyol, Portugis, Arab dan Belanda.

Bahasa Ambon selaku lingua franca; di Maluku telah dipahami oleh hampir semua penduduk di wilayah Provinsi Maluku pada umumnya, dipahami juga sedikit-sedikit oleh masyarakat Indonesia Timur lainnya seperti; orang Ternate, Manado, Kupang, dll. Karena Bahasa Ambon memiliki struktur bahasa yang sangat mirip dengan bahasa-bahasa trade lengangue di wilayah Sulawesi Utara, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, serta Nusa Tenggara Timur.

Bahasa Indonesia selaku bahasa resmi dan bahasa persatuan di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) digunakan dalam kegiatan-kegiatan publik yang resmi dan formal seperti di kantor-kantor pemerintah dan di sekolah-sekolah sera di tempat-tempat umum seperti; museum, bandara, dan pelabuhan.

Maluku merupakan wilayah kepulauan terbesar di seluruh Indonesia, Provinsi Maluku dan Maluku Utara menyusun sebuah big islands yang dinamai Kepulauan Maluku. Banyaknya pulau yang saling terpisah satu dengan yang lainnya, juga mengakibatkan semakin beragamnya bahasa yang dipergunakan di provinsi ini. Beberapa bahasa yang paling umum dipetuturkan di Maluku yaitu;

  • Bahasa Wamale, dipakai penduduk Negeri Piru, Seruawan, Kamarian, dan Rumberu (Kabupaten Seram Bagian Barat)
  • Bahasa Alune, dipakai di wilayah tiga batang air yaitu; Tala, Mala dan Malewa di wilayah Kabupaten Seram Bagian Barat
  • Bahasa Nualu, dituturkan oleh suku Nualau di Pulau Seram Selatan yaitu; antara Teluk Elpaputi dan Teluk Teluti
  • Bahasa Koa, dituturkan di wilayah pegunungan tengah Pulau Seram yaitu; sekitar Manusela dan Gunung Kabauhari
  • Bahasa Seti dituturkan oleh; suku Seti. di Seram Utara dan Teluti Timur, merupakan bahasa dagang di Seram Bagian Timur
  • Bahasa Gorom merupakan turunan dari bahasa Seti dan dipakai oleh; penduduk beretnis atau bersuku Gorom yang berdiam di Kabupaten Seram Bagian Timur yang menyebar sampai Kepulauan Watubela dan Maluku Tenggara
Tiga bahasa yang hampir punah adalah Palamata dan Moksela serta Hukumina. Ratusan bahasa di atas dipersatukan oleh; sebuah bahasa pengantar yang telah menjadi lingua franca sejak lama yaitu; Bahasa Ambon. Sebelum bangsa-bangsa asing (Arab, Cina, Spanyol, Portohis, Belanda dan Inggris) menginjakan kakinya di Maluku, bahasa-bahasa asli Maluku tersebut sudah hidup setidaknya ribuan tahun dan menjadi bahasa-bahasa dari keluarga atau rumpun paling barat keluarga bahasa-bahasa Pasifik;/Melanesia (bahasa Papua-Melanesoid).#AyoKeMaluku



referensi
wikipedia.com

Sunday, May 11, 2014

Sejarah

Sejarah Maluku

Maluku atau dikenal sebagai Moluccas dan Molukken adalah provinsi tertua yang ada di Indonesia, lintasan sejarah Maluku telah dimulai sejak zaman kerjaaan-kerajaan besar di Timur Tengah seperti kerajaan Mesir yang dipimpin Firaun. Bukti sejarah Maluku adalah yang tertua di Indonesia adalah catatan tablet tanah liat yang ditemukan di Persia,Mesopotamia, dan Mesir menyebutkan adanya negeri dari timur yang sangat kaya, merupakan tanah surga, dengan hasil alam berupa cengkeh, emas dan mutiara.

Daerah itu tak lain dan tak bukan adalah tanah Maluku yang memang merupakan sentra penghasil Pala, Fuli, Cengkeh dan Mutiara. Pala dan Fuli dengan mudah didapat dari Pulau Banda, Cengkeh dengan mudah ditemui di negeri-negeri di Ambon, Pulau-Pulau Lease (Saparua, Haruku & Nusa Laut) dan Nusa Ina serta Mutiara dihasilkan dalam jumlah yang cukup besar di Kota Dobo, Kepualaun Aru.


Maluku memiliki 2 agama utama yaitu agama Islam Sunni yang di anut 50,8% penduduk Maluku dan agama kristen (baik Protestan maupun Katolik) yang dianut 48,4% penduduk Maluku. Maluku tercatat dalam ingatan sejarah dunia karena konflik atau tragedi krisis kemanusiaan dan konflik horizontal antara basudara Salam-Sarane atau antara Islam dan Kristen yang lebih dikenal sebagai Tragedi Ambon. Selepas tahun 2002, Maluku berubah wajah menjadi provinsi yang ramah dan damai di Indonesia, untuk itu dunia memberikan suatu tanda penghargaan berupa Gong Perdamaian Dunia yang diletakan di ACC (Ambon City Centre).

Pada tahun 1999 ketika konflik atau tragedi krisis kemanusiaan dan konflik horizontal antara basudara Salam-Sarane atau antara Islam dan Kristen yang lebih dikenal sebagai Tragedi Ambon melanda Maluku, sebagian wilayah Provinsi Maluku dimekarkan manjadi Provinsi Maluku Utara, dengan ibu kota di Sofifi. Namun, karean Kota Sofifi dinilai belum sipa menjadi ibu kota maka pusat pemerintahan sementara sampai 2009 berada di Kota Ternate yang berada di Pulau Ternate.

Provinsi Maluku dan Maluku Utara membentuk suatu gugus-gugus kepulauan yang terbesar di Indonesia dikenal dengan Kepulauan Maluku dengan lebih dari 4.000 pulau baik pulau besar maupun kecil.



referensi
wikipedia.com
google.com

Mengenal KOTA TUAL - Kota Beradat

KOTA TUAL : Keindahan Kota Beradat
source: google.com
Kota Tual adalah sebuah kota di Provinsi Maluku, kota ini pernah menjadi bagian dari kabupaten Maluku Tenggara. Kota ini merupakan gugusan pulau-pulau kecil yang terdiri dari 66 pulau, yang 13 diantaranya berpenghuni dan sisanya tidak berpenghuni. Kota Tual memiliki keindahan pulau dan pesisir pantai yang tiada duanya. Kota ini mempunyai daya tarik tersendiri baik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.

Kota Tual mempunyai akar budaya dan adat istiadat yang sama dengan Kabupaten induknya Maluku Tenggara yaitu filosofi adat hukum Larvul Ngabal. Nilai-nilai yang terkandung di dalam hukum Larvul Ngabal mampu memelihara ketertiban & hubungan keakraban antar penduduk, menanamkan rasa gotong royong ( Budaya Maren ), serta memupuk kesadaran masyarakat untuk menjaga keharmonisan alam melalui sistem "Hawer" yang mengoptimalkan pemanfaatan semberdaya alam secara bijak & berkelanjutan. Singkatnya, faktor budaya adat dan istiadat dapat diandalkan unutk menjaga keseimbangan lingkung yang mendukung adanya sautu keadaan yang kondusif dan harmonis.

Potensi Wisata

Potensi Wisata di Kota Tual juga sangatlah banyak, seperti Pantai Ngurbloat; pantai dengan pasir terhalus di Asia, Pantai Ngursardanan, Pantai Daftel, Mata Air Nen Masil Evu dan pemandian Alam, dan masih banyak lagi.

Kuliner

Enbal dan Kacang Botol merupakan oleh-oleh khas Maluku Tenggara, hal ini di karenakan Enbal merupakan makanan pokok Maluku Tenggara. Enbal sendiri ada beberapa jenis yang disediakan ada Enbal Bunga, Enbal Keju, Enbal Coklat dan masih banyak lagi.

Transportasi

Kota Tual dapat Anda capai dengan penerbangan domestik dari Jakarta melalui Ambon, atau pun langsung Jakarta-Tual. #AyoKeMaluku



referensi
wikipedia.com
google.com